Sistem Penghantaran Obat Baru Nanopartikel Hibrid Lipid-Polimer

Majalah Farmasetika, 4 (1) 2019, 11-15 DOI: https://doi.org/10.24198/farmasetika.v4i1.22532

Download PDF

Maria Elvina Tresia Butarbutar
Program Studi Magister Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang 45363

email: mariaelvinatresia@gmail.com

(Submit 26/5/2019, Revisi 14/7/2019, Diterima 15/7/2019)

Abstrak

Terapi menggunakan nanoteknologi dapat meliputi molekul-molekul obat, gen, peptida, RNA, dan sebagai agen diagnostik, serta tidak kalah penting nanoteknologi dapat meningkatkan indeks terapetik dan farmakokinetik obat pada sistemik. Lipid-polimer hibrid nanopartikel adalah struktur nanopartikel yang teridiri dari liposom dan polimer. Polimer sebagai inti dan lipid sebagai lapisan terluar. Dalam mini artikel review ini, nanopartikel hibrid lipid-polimer dijelaskan terkait metode pembuatan, mekanisme pembentukan, dan contoh aplikasinya.

Kata kunci : sistem penghantaran obat, nanopartikel, hibrid lipid-polimer

Pendahuluan

Nanoteknologi adalah suatu platform yang berpotensi sebagi  pembawa atau carrier suatu obat (zat aktif / zat terapetik). Perkembangan nanoteknologi yang struktur molekul berukuran < 1000 nm telah berhasil  memerangi sejumlah besar penyakit, seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Dengan demikian, tidak mengherankan jika nanoteknologi telah banyak digunakan  sebagai carrier obat.

Terapi menggunakan nanoteknologi

Terapi menggunakan nanoteknologi dapat meliputi molekul-molekul obat, gen, peptida,  RNA, dan sebagai agen diagnostik, serta tidak kalah penting nanoteknologi dapat  meningkatkan indeks terapetik dan farmakokinetik obat pada sistemik.

Penerapannya obat dienkapsulasi di dalam pembawa yang berukuran nanopartikel atau  dapat juga dikonjugasi pada permukaan pembawa. Obat dikendalikan oleh formulasi matriks dan dapat dipengaruhi oleh pH dan suhu  lingkungan.

Parameter Nanopartikel

Melihat begitu besar potensi yang dimiliki oleh nanopartikel sebagai agen pembawa  obat, perlu diperhatikan beberapa parameter keberhasilan nanopartikel, yaitu: •Ukuran, ukuran yang kecil memungkinkan pengiriman obat bertarget memiliki  efektivitas terapi yang lebih tinggi. •Pembawa harus bersifat inert untuk menghindari interaksi dengan obat. •Homogen

Keuntungan Nanopartikel

Beberapa keuntungan penggunaan nanopartikel sebagai pembawa, di antaranya:

  • Memperbaiki sifat farmakokinetik dan farmakodinamik obat tanpa merubah  struktur obat.
  • Meningkatkan efektivitas terhadap jaringan, penargetan jaringan, dan penargetan  molekul.
  • Memiliki kemampuan untuk menghindari obat dari hambatan biologis.
  • Meningkatkan indeks terapetik obat.
  • Dapat pengirimkan beberapa obat yang sifat fisika kimianya berbeda.

Polimer pembawa nanopartikel

Polimer secara kimia terdiri dari unit struktural monomer yang berulang yang saling  berikatan dalam satu rantai. Contoh polimer, misalnya polimer nanopartikel, misel  polimer, dan dendrimers. Contoh lipid, misalnya liposom, solid lipid nanoparticle, dan  contoh logam, misalnya emas, silika. Beberapa contoh yang telah disebutkan telah  banyak digunakan sebagai pembawa berukuran nano (nanocarrier).

Sifat in vivo nanocarrier dapat disesuaikan dengan beberapa teknik modifikasi, seperti:

  • Jangka waktu dan stabilitas saat dirilis.
  • Kemampuan penargetan.
  • Kemampuan mendiagnosa.
  • Kepekaan terhadap rangsangan.

Polimer Nanopartikel

Polimer nanopartikel telah banyak digunakan dan menunjukkan integritas struktural  yang tinggi, memiliki kemampuan rilis terkontrol, dan stabilitas yang baik selama  penyimpanan. Selain itu, polimer nanopartikel juga mudah dipersiapkan untuk  pengiriman obat bertarget. Hal ini membuat polimer nanopartikel sangat menarik untuk  dijadikan sebagai pembawa obat terapetik.

Lipid-Polimer Hibrid Nanopartikel

Lipid-polimer hibrid nanopartikel adalah struktur nanopartikel yang teridiri dari liposom  dan polimer. Polimer sebagai inti dan lipid sebagai lapisan terluar.

Karakteristik dari komponen nanopartikel ini menunjukkan stabilitas fisik yang baik dan  biokompatibilitas. Secara signifikan, strategi ini menunjukkan hal positif nanopartikel  sebagai pembawa obat. Walaupun telah banyak menunjukkan kelebihan, strategi ini  belum banyak diterapkan.

Strategi persiapan lipid-polimer hibrid nanopartikel ini dapat dibedakan menjadi dua,  yaitu metode satu langkah dan metode dua langkah. Metode yang digunakan  bergantung pada kebutuhan. Aplikasi LPHNPs ini juga telah mencapai terapi antikanker,  genetik, vaksin, dan diagnostic.

Mekanisme Pembentukkan LPHNPs

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa LPHNP menggabungkan dua nanopartikel  liposom dan polimer.

LPHNP tersusun dari tiga bagian, yaitu: •Inti polimer, yang berfungsi membungkus obat. •Satu lipid monolayer, yang mengelilingi inti polimer. •Lipid terluar (lapisan PEG), yang berfungsi sebagai penstabil dan memperpanjang  sirkulasi sistemik LPHNP untuk menghindari kehancurhan kekebalan tubuh.

Bagian lipid monolayer berfungsi menjaga molekul obat untuk mengurangi kehilangan  molekul obat saat proses pembuatan. Formulasi LPHNP harus dapat melindungi inti dari  degradasi dengan cara mencegah difusi air masuk ke dalam.

Metode Preparasi LPHNPs

Sampai saat ini, fusi antara lipid dan polimer masih dalam penyelidikan. Misalnya, dalam  metode satu langkah, polimer yang mengendap dalam pelarut organik, lalu bila  dimasukan ke dalam media air yang mengadung lipid, secara spontan membentuk  monolayer dan mengelilingi inti. Lipid-PEG juga membentuk lapisan selama langkah ini,  dimana bagian lipid menempel pada permukaan inti polimer dan rantai PEG memanjang  secara eksternal menuju bagian hidrofob.

Lipid-PEG juga dapat dikonjugasikan ke  berbagai agen penargetan, seperti asam folat, antibody, arginylglycylaspartic acid (RGD),  untuk memastikan pengiriman obat yang ditargetkan.

Metode dua langkah, yaitu metode yang paling umum digunakan dalam proses  pengembangan LPHNP. Metode dua langkah ini, polimer nanopartikel dicampurkan  dengan lipid, dimana vesikula-vesikula lipid diadsorpsi pada permukaan polimer  nanopartikel yang disebabkan adanya interaksi elektrostatik. Polimer nanopartikel  biasanya disiapkan dengan proses emulsifikasi, pelarut, penguapan, nanopresipitasi,  atau homogenisasi tekanan tinggi.

Metode dua langkah ini, dapat disiapkan dengan membentuk polimer nanopartikel dan  ditambahkan ke vesikel lipid, kemudian dibuat dengan hidrasi. Hibrida dibuat dengan  adanya energi eksternal saat di vortex atau ultrasonikasi suspensi dan pemanansan  pada suhu di atas suhu transisi konstituen lipid. Selanjutnya, lipid dimurnikan dengan  cara disentrifugasi.

Aplikasi Preparasi LPHNPs Satu Langkah

  • Aplikasi konvensional dengan metode satu langkah ini di antaranya: Docetaxel (PLGA – Lecithin/DSPE – PEG)
  • Paclitaxel (PLGA – Lecithin/DSPE – PEG)
  • siRNA (mPEG-PLA – BHEM – Chol) •mRNA (PBAE – DOPC, DOTA/DSPE – PEG)

Aplikasi Preparasi LPHNPs Dua Langkah

  • Tumor necrosis factor (Polystyrene – EPC, Chol, Mal – PEG – DSPE)
  • Doxorubicin, Combretatin (PLGA – PC, Chol, DSPE – PEG
  • Paclitaxel (PLGA – FA – OQLCS, Chol, PEG – OQLCS)

Contoh Penghantaran Obat Tertarget Oleh LPHNPs

  • Curcumin, target RGD (mPEG – PLGA – Lechitin/Cholestrol/Chol – PEG – RGD)
  • Doxorubicin HCl, target Folate (PLGA – Lechitin/PEG/DSPE – PEG – FA)
  • Pacitaxel, target Folate (PEG/DSPE-PEG/DSPE – PEG – FA)

Aplikasi LPHNPs Dalam Penghantaran Obat Tertarget

Salah satu aplikasi LPHNPs dalam penghantaran obat tertarget yaitu dalam terapi  antikanker. Pengiriman obat ditargetkan dalam kemoterapi untuk meminimalkan efek  samping obat kemoterapi terhadapat sel-sel yang sehat, sementara pada saat yang  bersamaan harus memaksimalkan paparan obat terhadap sel kanker.

Dalam hal ini, pengiriman obat terhadap target diformulasikan LPHNP yang memiliki  afinitas spesifik terhadap sel kanker, yaitu asam folat. Asam folat adalah salah satu  bagian yang produksi berlebih oleh sel kanker. Dalam hal ini, PEG yaitu lapisan terluar  dari lipid-PEG dari LPHNP dianggap sangat cocok untuk dikonjugasikan pada kelompok  target.

Selain folat, RGD juga dapat digunakan sebagai target sel kanker. Beberapa upaya  lainnya yang telah dilakukan, yaitu dengan menggunakan transferin dan antibodi  sebagai target untuk sel-sel kanker.

Kesimpulan

Melihat begitu besar potensi yang dimilki oleh LPHNP sebagai platform pengiriman obat,  ini dapat dikembangkan lebih lagi terutama dalam studi klinis untuk masa depan dalam  jangka waktu yang lama.

Beberapa penjelasan yang telah dijabarkan LPHNPs menunjukkan keberhasilan sebagai  platform pembawa obat. Dalam beberapa kasus, LPHNPs memiliki keunggulan  dibandingkan dengan hanya menggunakan polimer atau nanopartikel polimer.

Potensi lainnya yaitu LPHNPs dapat dikembangkan dan diproduksi dalam skala industri.  Diharapkan ini dapat menjadi salah satu platform masa depan baik dalam bidang  farmasi dan klinis.

Daftar Pustaka

Baghel, S., Cathcart, H., & O’Reilly, N. J. (2016). Polymeric Amorphous Solid Dispersions: A  Review of Amorphization, Crystallization, Stabilization, Solid-State Characterization, and  Aqueous Solubilization of Biopharmaceutical Classification System Class II Drugs. Journal of

Pharmaceutical Sciences, 105(9), 2527–2544. doi:10.1016/j.xphs.2015.10.008.

Hadinoto, K., Sundaresan, A., & Cheow, W. S. (2013). Lipid–polymer hybrid nanoparticles as  a new generation therapeutic delivery platform: A review. European Journal of Pharmaceutics  and Biopharmaceutics, 85(3), 427–443. doi:10.1016/j.ejpb.2013.07.002.

Mukherjee, A., Waters, A. K., Kalyan, P., Achrol, A. S., Kesari, S., & Yenugonda, V. M. (2019).  Lipid–polymer hybrid nanoparticles as a next-generation drug delivery platform: state of the  art, emerging technologies, and perspectives. International Journal of Nanomedicine, Volume  14, 1937–1952. doi:10.2147/ijn.s198353.

About Majalah Farmasetika

Majalah Farmasetika (ISSN : 2686-2506) di situs ini adalah Majalah Farmasetika Edisi Jurnal Ilmiah yang merupakan jurnal farmasi di Indonesia SINTA 3 berbentuk artikel penelitian, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasetika. Edisi jurnal ilmiah ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian.

Check Also

Pengawasan Mutu Ternyata Dimulai dari Tingkat Sel

Majalah Farmasetika, 4 (1) 2019, 22-24 DOI: https://doi.org/10.24198/farmasetika.v4i1.22519 Download PDF Fajar Ramadhitya PuteraKementrian Kesehatan Republik Indonesia, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *