Majalah Farmasetika, 9 (2) 2024, 140-152
https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v9i2.50148
Artikel Penelitian
Siti Cahyani*, Salma Hilmy Rusydi Hashim, Embriana Dinar Pramestyani
Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Sarjana Farmasi, Universitas Medika Suherman, Jalan Raya Industri Pasir Gombong, Pasir Gombong, Cikarang Utara, Bekasi, Indonesia 17530
*E-mail: cahyaniputri811@gmail.com
(Submit 21/09/2023, Revisi 29/09/2023, Diterima 13/12/2023, Terbit 09/01/2024)
Abstrak
Gangguan pada bibir seperti kering, pecah-pecah dan kusam salah satu faktornya adalah paparan sinar UV matahari yang dapat dicegah dengan penggunaan lip balm. Mangiferin sebagai antioksidan pada daun mangga (Mangifera indica L) dapat dimanfaatkan sebagai fotoprotektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai SPF (Sun Protection Factor) pada ekstrak daun mangga dan karakteristik fisika kimia sediaan lip balm yang mengandung ekstrak daun mangga meliputi organoleptis, pH, daya oles dan homogenitas. Ekstrak daun mangga diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, kemudian diuji nilai SPF dengan Spektrofotometer pada konsentrasi 1000 ppm, 5000 ppm, 10.000 ppm dan diformulasikan dalam bentuk sediaan lip balm. Hasil nilai SPF (Sun Protection Factor) ekstrak daun mangga berturut-turut sebesar 3.57, 14.82 dan 37.10 dan karakteristik fisika kimia lip balm berbentuk semi padat, berwarna kuning dan bau khas oleum cacao, pH berada pada rentang 5 (sesuai pH kulit), dapat dioles, F1, F2 tidak homogen dan F3 homogen. Nilai SPF (Sun Protection Factor) ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) antara 3,57 – 37,10 dengan nilai SPF terbaik pada konsentrasi 10.000 ppm sebesar 37,10 masuk dalam kategori proteksi level tinggi dan memiliki karakteristik fisika kimia terbaik pada sediaan F3.
Kata kunci: Lip balm, fotoproteksi, spektrofotometer UV-Vis, Mangifera indica L, Sun Protection Factor
Teks Lengkap:
Pendahuluan
Kemajuan teknologi menyebabkan perubahan yang dinamis termasuk diantaranya formulasi kosmetik yang semakin bervariasi dalam berbagai bentuk sediaan salah satunya kosmetik untuk bibir. Bibir merupakan bagian dalam wajah yang mempengaruhi penamapilan dan persepsi estetika (1). Berbagai bentuk sediaan kosmetik pada bibir berupa lip cream, lip tint, lip stick dan lip balm. Lip balm merupakan bentuk sediaan perawatan bibir yang berbahan dasar lilin untuk melembapkan dan memberikan perlindungan pada bagian terluar bibir. Karakteristik lip balm yang memberikan perlindungan terhadap sinar matahari yaitu memiliki bahan aktif yang bersifat fotoprotektif (2).
Tanaman mangga memiliki banyak manfaat diantaranya pada akar, kulit, buah, biji, dan daun. Daun mangga (Mangifera indica L) memiliki kandungan flavonoid sebagai antioksidan dan jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan daging buah (3). Pada penelitian sebelumnya daun mangga dilaporkan mengandung senyawa lainya mangiferin, karotenoid, flavonoid dan antosianin (4). Mangiferin sebagai antioksidan pada daun mangga dapat dimanfaatkan sebagai fotoprotektif untuk mencegah dampak buruk sinar matahari (5).
Salah satu nilai ukur efektivitas fotoprotektif yaitu dengan menentukan besarnya faktor perlindungan sinar matahari atau yang dikenal dengan istilah Sun Protecting Factor (SPF) sebagai UV protektor (6). Semakin tinggi nilai SPF dari suatu produk atau zat aktif tabir surya maka semakin efektif untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV matahari (7). Penelitan mengenai pengukuran nilai SPF pada ekstrak etanol daun mangga belum pernah dilakukan serta pemanfaatannya dalam bentuk sediaan lip balm belum pernah ditemui maka berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai formulasi sediaan lip balm dan penetapan nilai SPF pada ekstrak daun mangga (Mangifera indica L).
Metode
Alat
Rotary Evaporator (LabTech EV31H)), Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu), Timbangan analitik (Bio-medlab), Alat-alat gelas, Oven (Jeiotech), Batang pengaduk, Kertas perkamen, Cawan porselin, Hot plate (Scilogex), Blender (Miyako), Ayakan Mesh 60, Kaca objek, pH meter, Pipet tetes, Pisau, kertas pH universal, Wadah Lip balm, aplikator lip balm
Bahan
Ekstrak Kulit Buah Mangga, etanol 70%, Methanol P.A (advent), glycerin (thermofisher),
cera alba (fagron), phenoxyetanol, lanolin (abmole), vaselin alba (fagron), oleum cacao
dan aquadest.
Prosedur Rinci
- Determinasi Tanaman
Determinasi dilakukan untuk mengidentifikasi kebenaran simplisia yang akan
digunakan, bagian tanaman meliputi buah mangga, daun dan ranting yang
diidentifikasi di Badan Riset dan Inovatif Nasional (BRIN) Jakarta Pusat. - Pembuatan Simplisia
Daun mangga (Mangifera indica L) segar dicuci dibawah air mengalir sampai bersih
dari kotoran-kotoran, kemudian dirajang dan dikeringkan dengan cara dioven
dengan suhu 60°C. setelah kering simplisia dihaluskan dengan menggunakan
blender dan diayak menggunakan mesh 60 sampai menghasilkan serbuk simplisia
kemudian disimpan ditempat yang terlindungi dari sinar matahari langsung (8). - Pembuatan Ekstrak
Serbuk simplisia di maserasi dalam pelarut etanol 70% (1:10) selama 3×24 jam
pada suhu ruangan 15-30°C, diaduk sesekali. Setelah itu disaring, lalu ampasnya
diekstraksi kembali seperti langkah awal. Hasil fitrat diaupkan dengan
menggunakan rotary evaporator pada suhu 40-50°C hingga diperoleh ekstrak kental
kemudian dihiutng rendemen ekstrak dan dievaluasi karakteristik organoleptik
meliputi bentuk, warna dan bau (9). Kemudian dihitung rendemen yang didaptkan
menggunakan rumus berikut :
% Rendemen =
Berat ekstrak yang dihasilkan
Berat sampel kering x 100%
- Skrining Fitokimia
a. Flavonoid
Sebanyak 100 mg ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dilarutkan
dalam 2 ml etanol 95%, ditambahkan 100 mg magnesium dan 10 tetes HCl
pekat. Pada percobaan terbentuk warna merah jingga sampai merah ungu,
maka positif terdapat flavonoid (10).
b. Polifenol
Sebanyak 0,5 g ekstrak ditambahkan 3-4 tetes FeCl3 terjadinya perubahan
warna hitam kebiruan hingga hitam pekat menunjukkan adanya kandungan
polifenol (11).
c. Alkaloid
Sebanyak 100 mg ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan HCl 2N dan 9 ml air, lalu dipanaskan pada penangas air suhu
100°C selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Filtrat ditambahkan 2 tetes
pereaksi bourchardat, jika terbentuk endapan coklat sampai hitam, maka
positif terdapat alkaloid (10).
d. Tanin
Sebanyak 100 mg ekstrak dimasukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan
5 ml air, panaskan di penangas air suhu 100°C selama 2 menit, didinginkan,
tambahkan 5 tetes NaCl3 1%, jika terbentuk warna hijau sampai biru atau
hitam, maka positif tanin (11).
e. Saponin
Sebanyak 100 mg ekstrak dimasukkan kedalam tabung reaksi,
ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat
selama 10 detik. Pada percobaan terbentuk buih yang mantap selama tidak
kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm, sebanyak 1 tetes HCl 2N
ditambahkan ke dalam tabung reaksi, jika buih hilang, maka positif terdapat
saponin (10).
- Uji Karakteristik Mutu Ekstrak
a. Organoleptik
Ekstrak diuji menggunakan panca indera terhadap bentuk (padat, kental,
cair), warna (kehijauan, kecoklatan), dan bau (tidak berbau) (12).
b. Penetapan Kadar Air
Sampel ditimbang 1 gram, dipanaskan dalam oven selama 5 jam pada suhu
105°C kemudian ditimbang. Selanjutnya, per persen kadar air dihitung dari
berat sampel awal (8).
Kadar Air =
Berat sampel−Berat sampel setelah dioven
Berat sampel
x 100%
c. Penetapan Kadar Abu
1 gram ekstrak ditimbang ke dalam wadah silikat yang sebelumnya telah
diratakan dan dijinakkan. Ekstrak di inkubasi secara perlahan (pada suhu
600° ± 25°C) hingga menjadi arang, kemudian didinginkan dalam oven, dan
abu ditimbang terdapat sampel awal (8).
% Kadar Abu Total =
W2−W0
W1
x 100%
- Penetapan Nilai SPF
Penentuan nilai Sun Protection Factor (SPF) menggunakan alat Spektrofotometer
UV-Vis. Ekstrak etanol daun mangga (Mangifera indica L) diambil sebanyak 50 mg,
250 mg dan 500 mg. dibuat kurva serapan uji dalam kuvet dengan panjang
gelombang antara 290 – 320 nm, methanol P.A digunakan sebagai blanko.
Tetapkan serapan rata-ratanya (Ar) dengan interval 5 nm. Masing-masing sampel
dilakukan tiga kali penentuan tiap poinnya (13).
SPF = CF x σ290
320EE (λ) x I (λ) x Abs (λ)
Keterangan :
CF : Faktor Koreksi (10)
EE : Spektrum Efek Erytemal
I : Spektrum Intensitas dari Matahari
Abs : Absorbansi dari Sampel
- Pembuatan Lip balm
Formula lip balm dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1. Formula lip balm ekstrak daun mangga (Mangifera indica L)
Hal utama yang dilakukan dalam pembuatan lip balm yaitu Oleum cacao dilelehkan diatas penangas air 31-34°C, diaduk hingga oleum cacao meleleh. Cera alba dilelehkan pada suhu 61-64°C, kemudian masukan kedalam lelehan oleum cacao lalu masukkan phenoxyetanol, lanolin dan glycerin sambil diaduk, dimasukkan ekstrak daun mangga, kemudian dimasukkan ke dalam wadah lip balm lalu diamkan pada disuhu ruang hingga mengeras.
8. Karakteristik Lip balm
a. Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan meletakkan sediaan di objek glass.
Seteah itu diamati apakah terdapat butiran-butiran atau tidak (14).
b. Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati sediaan secara kasat mata
seperti warna, aroma dan tekstur (14).
c. Pengukuran pH
Uji pH dilakukan menggunakan kertas pH universal yang dioleskan pada
sediaan lip balm, amati perubahan warna terhadap kertas indikator (15).
d. Daya Oles
Uji oles dilakukan dengan mengoleskan lip balm pada kulit punggung
tangan, amati banyaknya warna yang menempel dengan perlakuan 5 kali
pengolesan (16).
e. Hedonik (Kesukaan)
Uji Hedonik atau kesukaan dengan memilih formula yang paling disukai.
Parameter yang diujikan adalah tekstur, warna, dan aroma dengan skala
hedonik yang berkisar antara 1-5 meliputi (17) :
Nilai 5 = Sangat Suka
Nilai 4 = Suka
Nilai 3 = Agak Suka
Nilai 2 = Kurang Suka
Nilai 1 = Tidak Suka
Hasil
1. Determinasi Tanaman
Berdasarkan surat keterangan B-502/II.6.2/IR.01.02/3/2023 menyatakan tanamaan yang digunakan adalah Mangga (Mangifera indica L.) familia Anacardiaceae.
- Simplisia dan Ekstrak Daun Mangga (Mangifera indica L)
Hasil rendemen ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2. Hasil rendemen ekstrak daun mangga (Mangifera indica L)
3. Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3. Hasil skrining fitokimia ekstrak daun mangga (Mangifera indica L)
Keterangan : (+) Terdeteksi, (-) Tidak Terdeteksi
4. Parameter Mutu Ekstrak
a. Parameter Spesifik
Hasil pemeriksaan organoleptik pada ekstrak daun mangga dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4. Hasil uji parameter spesifik ekstrak daun mangga (Mangifera indica L)
b. Parameter Non Spesifik
Hasil pengujian parameter non spesifik ekstrak daun mangga dapat dilihat pada Tabel 5
Tabel 5. Hasil uji parameter non-spesifik ekstrak daun mangga (Mangifera indica L)
5. Sun Protection Factor (SPF) Ekstrak Daun Mangga
Hasil pengujian SPF pada ekstrak daun mangga dapat dilihat pada Gambar 1
Gambar 1. Diagram hasil uji SPF ekstrak daun mangga (Mangifera indica L)
6. Karakteristik Lip balm
Karakteristik sediaan lip balm ekstrak daun mangga meliputi homogenitas, organoleptis, pH, dan daya oles yang dapat dilihat pada Gambar 2 dan Tabel 6
Gambar 2. Sediaan Lip balm
Tabel 6. Hasil uji karakteristik lip balm
Formula | Homogenitas | Organoleptis | pH | Daya oles | ||
Bentuk | Warna | Bau | ||||
F0 | Homogen | Semi padat | Kuning | Khas Ol.cacao | 5±0 | Dapat dioles |
F1 | Tidak homogen | Semi padat | Kuning | Khas Ol.cacao | 5±0 | Dapat dioles |
F2 | Tidak homogen | Semi padat | Kuning | Khas Ol.cacao | 5±0 | Dapat dioles |
F3 | Homogen | Semi padat | Kuning | Khas Ol.cacao | 5±0 | Dapat dioles |
Hedonik (Kesukaan)
Berikut hasil uji hedonik (kesukaan) berdasarkan tingkat kesukaan terhadap warna, aroma dan tekstur dapar dilihat pada Gambar 2
Gambar 3. Hasil uji hedonik (kesukaan) lip balm
Pembahasan
Ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) diperoleh dari proses ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi. Maserasi merupakan salah satu proses ekstraksi tanpa menggunakan pemanasan dengan merendam simplisia (9). Hasil rendemen ekstrak daun mangga didapatkan sebanyak 308,8 gram dengan presentase sebesar 3,04%. Penggunaan pelarut etanol 70% ini merupakan jenis pelarut polar yang dipakai saat proses ekstraksi dikarenakan memiliki tingkat polaritasnya lebih tinggi dibandingkan pelarut etanol 96%.
Uji skrining fitokimia digunakan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun mangga, meliputi flavonoid, polifenol, alkaloid, tanin dan saponin. Tabel 3 menunjukkan hasil dari pengujian skrining fitokimia. Kemudian ekstrak daun mangga di uji parameter mutu dengan pengujian organoleptik yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, warna dan bau sediaan dengan menggunakan pancaindera. Dari hasil pemeriksaan didapatkan ekstrak dengan bentuk kental, berwarna coklat kehijauan dan berbau khas daun mangga. Kemudian pada pengujian kadar air yang bertujuan untuk memberikan range besarnya kadar air dalam ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) dengan dilakukan replikasi tiga kali didapatkan hasil berturut-turut sebesar 20%, 22,5% dan 22,3%. Pada pengujian kadar abu yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kadar abu yang diperoleh dari faktor eksternal, berasal dari pengotor yang berasal dari pasir atau tanah (12) dari pengujian ini didapatkan hasil sebesar 9,2%.
Sun Protection Factor (SPF) merupakan indikator yang menjelaskan tentang keefektifan dari suatu zat yang bersifat UV protektor. Semakin tinggi nilai SPF dari suatu zat maka semakin efektif untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV. Penentuan Nilai SPF ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) dilakukan secara in vitro menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 290-320 nm, panjang gelombang tersebut mewakili panjang gelombang sinar matahari UV B. Nilai SPF dapat dihitung dengan metode yang dikembangkan oleh mansur yaitu nilai serapan diambil pada rentang panjang gelombang 290-320 nm dengan interval 5 nm. Nilai SPF dari ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) menunjukkan bahwa dengan konsentrasi 1000 ppm mempunyai nilai SPF 3,57 termasuk level proteksi Sangat Rendah, pada konsentrasi 5000 ppm mempunyai nilai SPF 14,82 termasuk level proteksi Rendah, dan Konsentrasi 10000 ppm mempunyai nilaia SPF 37,1 termasuk level proteksi Tinggi apabila diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dibandingkan dengan penelitian sebelumnya (18) dihasilkan nilai SPF ekstrak temu
mangga dengan pengenceran menggunakan etanol 70% pada konsentrasi 5000 ppm sebesar 35,12. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kandungan pada larutan tiap konsentrasinya berbeda sedangkan jika semakin rendah konsentrasi maka nilai SPF ekstrak akan semakin rendah. Jadi tinggi rendah konsentrasi pada ekstrak maka akan mempengaruhi nilai SPF yang didapatkan (19).
Pembuatan sediaan lip balm merupakan solusi dari permasalah bibir pecar-pecah, kering dan kusam akibat paparan sinar UV dari matahari. Pada penelitian ini lip balm diformulasikan menjadi 4 sediaan yaitu formulasi kontrol tanpa ekstrak dan 3 formulasi dengan konsentrasi ekstrak daun mangga yang berbeda-beda pada F1 (0,5), F2 (0,7) dan F3 (1). Basis utama penyusun lip balm adalah oleum cacao, basis oleum cacao digunakan karena memiliki titik leleh yang sama dengan suhu tubuh sehingga mudah dioleskan dan dapat membentuk lapisan yang halus. Cera alba berfungsi untuk memberikan struktur keras pada lip balm. Vaselin digunakan sebagai pelicin dari tekstur lip balm, tanpa vaseline lip balm akan membentuk tekstur yang keras sehingga sulit diaplikasikan pada bibir. Gliserin digunakan sebagai humektan yang bertujuan untuk menarik air pada permukaan kulit terluar sehingga kulit terjaga kelembapannya. Pada pembuatan lip balm ekstrak daun mangga menunjukkan hasil sediaan dalam bentuk semi solid.
Pengujian karakteristik lip balm meliputi homogenitas, organoleptis, pH, daya oleh dan hedonik (Kesukaan). Tabel 6 menunjukkan hasil dari tiap-tiap pengujian dari 4 formulasi. Pertama homogenitas didapatkan hasil sediann formula F0 dan F3 menunjukkan homogen sedangkan pada formula F1 dan F2 terdapat butiran-butiran ekstrak yang tidak tercampur homogen dikarenakan pada proses pembuatan pada tahap pengadukannya kurang maksimal, maka menghasilkan sediaan yang kurang homogen. Kedua organoleptis menunjukkan pada konsentrasi F0, F1, F2 dan F3 memiliki bentuk yang sama yaitu berbentuk semi solid, berwarna kuning dan berbau khas oleum cacao. Dikarenakan basis utama pada pembuatan lip balm ini adalah oleum cacao. Ketiga pH menunjukkan semua formula berada pada rentang pH 5 (asam). Maka dapat diartikan bahwa sediaan lip balm ekstrak daun mangga tersebut memenuhi syarat pengukuran pH yang baik yaitu 4,5 – 6,5 (15). Keempat daya oles menunjukkan pada F0, F1, F2 dan F2 memiliki hasil yang sama yaitu merata dan dapat dioles. Dan terakhir hedonik (Kesukaan) menunjukkan tingkat kesukaan terhadap warna, aroma dan tekstur lebih banyak disukai pada formula 3 dari segi organoleptik dengan tingkat kesukaan berturut-turut warna sebesar 28%, aroma 26% dan tekstur 31%. Dikarenakan formula 3 memiliki warna alami, bau khas oleum cacao dan tekstur yang homogen.
Kesimpulan
Nilai Sun Protection Factor (SPF) dari ekstak daun mangga (Mangifera indica L) antara 3,57 – 37,10 dengan nilai SPF terbaik pada konsentrasi 10.000 ppm sebesar 37,10 masuk dalam kategori proteksi level tinggi. Kemudian ekstrak daun mangga (Mangifera indica L) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan lip balm dan seluruh formula memiliki karakteristik fisika kimia meliputi organoleptik berbentuk semi padat, berwarna kuning dan bau khas oleum cacao, pH berada pada rentang 5 (sesuai pH bibir), dapat dioles dan homogenitas terbaik pada sediaan F3.
Daftar Pustaka
1. Abadi H, Hanum SF, Buulolo IA. Formulasi dan Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai Pelembab Bibir. J Dunia Farm. 2020;4(2):76–81.
2. Amalia I. Formulasi Dan Uji Sifat Fisik Lip Balm Ekstrak Etanol Buah Strawberry (Fragraria Sp). 2021;
3. Tanjung YP, Lumanik OR. Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Losion Tabir Surya Ekstrak Kulit Buah Mangga (Mangifera Indica L.). Syntax Lit ; J Ilm Indones. 2020;5(9):971.
4. Noviyanty Y, Bengkulu FA, Kesehatan A, Bangsa H. Variasi Konsentrasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Mangga Harum Manis Terhadap Formula Sediaan Gel Hand Sanitizer Sebagai Bakteriostatik. Ocean Biomed J. 2021;4(1):38–52.
5. Nurdianti. Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Daun. J Ilm Jophus. 2021;03(01):10–8.
6. Bahar Y, K FS, Lestari U. Penentuan Nilai Sun Protection Factor ( SPF ) Ekstrak Etanol Daun Jeruju ( Acanthus Ilicifolius L .) secara In Vitro. Indones J Pharma Sci. 2021;3(2):91–6.
7. Hasanah SS. Uji Aktivitas Antioksidan serta Penentuan Nilai SPF(Sun Protection Factor) pada Formula Lip Balm Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Skripsi Digital Repository Unversitas Jaber. 2020. 1–58 p.
8. Kemenkes R. Farmakope Herbal Indonesia. Pocket Handb Nonhum Primate Clin Med. 2017;213–8.
9. Kemenkes R. Farmakope Herbal Indonesia. Pocket Handb Nonhum Primate Clin Med. 2017;213–8. 9. Rusydi SH, Indrawati T, Djamil R. Formulasi Spray Gel Antioksidan Kombinasi Ekstrak Daun Jambu Air dan Ekstrak Daun Mangga. Maj Farmasetika. 2022;7(2):141.
10. DepKes RI. Materia Medika Indonesia. Jakarta Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. 1997;345–348.
11. Hanani E. Analisis Fitokimia. In: Theresia Veronica Dwinita Hadinata AH, editor. Buku Kedokteran. 2016.
12. DepKes RI. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jenderal Pengawas Obat Dan Makanan. 2000;
13. Lisnawati N, N.U MF, Nurlitasari D. Penentuan Nilai Spf Ekstrak Etil Asetat Daun Mangga Gedong Menggunakan Spektrofotometri Uv – Vis. J Ris Kefarmasian Indones. 2019;1(2):157–65.
14. Suleman AW, Wahyuningsih S, Pratiwi RI. Formulasi Dan Evaluasi Stabilitas Sediaan Lip Balm Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ( Hylocereus polyrhizus ) Dengan Penambahan Minyak Zaitun Sebagai Emolien Serta Penentuan Nilai SPF ( Sun Protection Factor ). 2022;7(4):899–906.
15. Tranggono RI, Latifah F. Buku Pegangan Ilmu Kosmetik. PT Gramedia Pustaka Utama. 2013. p. 3–7.
16. Supartiningsih, Maimunah S, Sitorus E, All SL et. Formulasi Sediaan Pembuatan Pelembab Bibir (Lip Balm) Menggunakan Sari Buah Pepaya ( Carica papaya L .). 2021;8(2):107–12.
17. Yahdian Rasyadi et all. Formulasi Sediaan Lip Balm Dari Ekstrak Kulit Buah Melinjo ( Gnetum gnemon L .). 2022;11(3):15–21.
18. Yulianti E. The Determination of SPF (Sun Protection Factor) Value of 70 % Ethanol Extract Curcuma Mangga and 70 % Ethanol Extract Curcuma Mangga Cream In Vitro using Spektrofotometry Method. 2015;2.
19. Nareswari TL, Syafitri E, Nurjannah O. Sunscreen lip balm stick formulation containing a combination of virgin coconut oil and crude palm oil. Pharm Reports. 2022;2(2):48.
cara mengutip artikel
https://jurnal.unpad.ac.id/farmasetika/rt/captureCite/50148/0